TENGGARONG – Ramadan tahun ini kembali menghadirkan semaraknya Pasar Ramadan di Kecamatan Tenggarong yang kini memasuki tahun kedua dengan konsep sentralisasi di kawasan Masjid Agung Sultan Sulaiman. Keputusan ini terbukti semakin efektif dalam meningkatkan partisipasi pedagang dan memberikan pengalaman belanja yang lebih nyaman bagi masyarakat.
Camat Tenggarong, Sukono, mengungkapkan pada tahun ini terjadi peningkatan signifikan dalam jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ikut serta.
“Saya melihat peningkatan yang cukup besar. Tadi panitia menyampaikan tahun ini tersedia 100 tenda dan setiap tenda diisi oleh dua hingga tiga pedagang. Artinya, ada lebih dari 200 pelaku usaha yang berpartisipasi dalam Pasar Ramadan tahun ini,” ujar Sukono, Senin (3/3/2025).
Selain dari sisi jumlah pedagang, antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi. Ribuan warga Tenggarong tampak memadati kawasan pasar, berburu takjil dan menikmati suasana ngabuburit (menunggu berbuka) bersama keluarga.
“Kalau kita lihat langsung di lapangan tadi, Alhamdulillah, hampir 90 persen jajanan yang disiapkan pedagang habis terjual. Ini menunjukkan betapa besarnya minat masyarakat untuk datang dan berbelanja di pasar ini,” tambahnya.
Menurut Sukono, keputusan untuk memusatkan Pasar Ramadan bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertata, sekaligus mengurangi kemacetan di beberapa ruas jalan yang sebelumnya sering dipadati pedagang musiman.
Selain itu, kebijakan ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi selama bulan suci Ramadan, terutama bagi pelaku usaha kecil yang mengandalkan momentum ini untuk meningkatkan pendapatan mereka.
“Mudah-mudahan dengan sistem yang semakin tertata ini, pasar bisa berjalan secara konsisten sepanjang Ramadan. Kami ingin melihat perputaran ekonomi yang luar biasa terjadi di sini, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” pungkasnya. (adv)
Pewarta: Ady
Editor: Yahya Yabo