SAMARINDA – Setelah berhasil membawa sosok Isran Noor dan Hadi Mulyadi ke arena kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub), PDI Perjuangan (PDIP) yakin bisa memenangkan Isran-Hadi menuju orang nomor satu di Kalimantan Timur.
“Saya lebih yakin lagi,” tegas Bendahara Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Samsun saat ditanya perihal optimisme kemenangan Isran-Hadi pada Rabu, (21/8/2024) di Gedung DPRD Kaltim.
Keyakinan itu hadir dari jejak politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Meski kalah di Pemilihan Presiden (Pilpres) Februari lalu, nyatanya PDIP berhasil menang dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) secara tiga kali beruntun.
“Jaringan kita sangat kuat sampai ke akar rumput,” jelas Wakil Ketua DPRD Kaltim tersebut.
Maka ia berharap bahwa di Pilgub kali ini, pihaknya bisa bergerak secara maksimal untuk memenangkan pasangan calon (Paslon) yang diusung. Apalagi survei Isran-Hadi masih cukup tinggi daripada sosok Rudy Mas’ud dan Seno Aji.
“Buat apa menang kalau rakyat tidak diuntungkan,” katanya.
Ia menegaskan manuver politik PDIP adalah demi kesejahteraan rakyat. Apapun akan diperjuangkan oleh PDIP selama itu kepentingan rakyat. Jadi program-programnya berfokus pada rakyat.
“Kemenangan Isran adalah kemenangan rakyat,” tekan Samsun.
Memang, pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun ini menekankan untuk menghilangkan kotak kosong. Itu selaras dengan arahan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
Terbukti, dukungan 9 kursi dari 11 kursi syarat pencalonan 20 persen Presidential Threshold membuat Isran-Hadi bisa mencalonkan sekali lagi. Tentu ditambah dukungan dari Partai Demokrat yang memiliki 2 kursi.
Mengenai Isran yang diisukan sempat ditawarkan menjadi kader, Samsun menanggapi kalau PDIP merupakan partai ideologis.
“Menurut saya perjuangan kita adalah perjuangan ideologis, terlepas dari warna bajunya apa,” jelasnya.
Artinya, PDI Perjuangan tidak terlalu memaksakan untuk calon yang diusung menjadi kader, selama masih memiliki ideologi yang sama.
“Pahamlah ikam?” tutup Samsun persis seperti tagline Isran-Hadi dalam kampanyenya. (mk/rm)