BALIKPAPAN – Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan sejak tahun 2016 lalu telah menjalankan sistem pengolahan sampah berbasis sumber sehingga menjadi lebih efisiensi saat dibuang ke TPAS Manggar.
Kegiatan berbasis sumber ini adalah memilah seluruh sampah yang dikumpulkan oleh petugas sejak pukul 08.00 WITA dan pemilahan sampah di lakukan di zona Environmental Terminal (ET) yang tersebar di seluruh wilayah kelurahan.
Supervisor MRF Gunung Bahagia, Rasman, mengatakan usai dari ET sampah kemudian dibawa ke Material Recovery Facility (MRF) untuk menjalani pemilahan menggunakan mesin konveyor. Pada fasilitas ini, sampah dari 58 Rukun Tetangga (RT) terpisah menjadi organik dan non organik. Para ibu rumah tangga bertugas melakukan proses pemilahan di masing-masing titik.
“Setiap harinya dari proses pemilahan ini kita mendapatkan sekitar 200 hingga 250 kilogram sampah non organik,” ujarnya, Minggu (13/4/2025).
Lebih lanjut Rasman menjelaskan total sampah yang masuk ke MRF setiap harinya bisa mencapai sekitar 8 ton dari seluruh wilayah kelurahan. Sampah non organik seperti plastik, logam dan gelas mereka kirim untuk menjalani daur ulang.
“Setiap bulan, MRF menjual sekitar 5 ton hasil pemilahan ke pengepul dengan pemasukan rata-rata Rp 8 juta hingga Rp 9 juta. Seluruh hasil penjualan mereka setor ke kas daerah,” jelasnya.
Sementara itu, sampah residu yang tidak dapat diolah kembali dikirim ke Tempat Pengelolaan Akhir Sampah (TPAS) Manggar. MRF Gunung Bahagia beroperasi di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan dengan 26 pekerja termasuk tiga petugas keamanan. Seluruh biaya operasional menjadi tanggungan DLH Kota Balikpapan.
“Sejauh ini, operasional berjalan lancar. Kalau ada kekurangan alat, kita tinggal ajukan ke kantor,” kata Rasman.
Seperti diketahui, pada tahun ini fasilitas pengolahan sampah yang berada di bekas pasar burung ini akan direnovasi dengan tujuan agar berjalan lebih optimal lagi.
Pewarta: Aprianto
Editor: Yahya Yabo