TANJUNG REDEB – Wakil Ketua Komisi II DPRD Berau, Wendie Lie Jaya menyebut, penanganan abrasi di Pulau Derawan perlu dilakukan kajian mendalam, khususnya soal pemecah gelombang. Jangan sampai merusak habitat penyu yang ada di sana.
Penanganan abrasi di Pulau Derawan menurutnya harus jelas konteksnya ditujukan untuk apa. Jika untuk menyelamatkan pulau dan menjaga aset daerah. Tentunya sangat penting dilakukan sesegera mungkin.
“Kalau soal penyu, habitat aslinya kan di laut dan di darat hanya untuk bertelur saja. Pulau Derawan hanya salah satu pulau yang disinggahi penyu untuk bertelur, masih banyak pilihan pulau lainnya,” jelasnya.
Sehingga, penanganan abrasi memang harus diutamakan. Apalagi jumlah penduduk di Pulau Derawan cukup padat. Potensi wisata di sana juga menjadi destinasi unggulan pariwisata domestik. Dengan menyelamatkan Pulau Derawan artinya juga menyelamatkan kehidupan masyarakat yang tinggal di sana.
“Memang penanganan abrasi ini urgent (darurat) untuk diusahakan agar abrasi tidak parah,” tegasnya.
Terkait pemecah gelombang, kata dia, sangat erat hubungannya dengan penanganan abrasi. Diharapkan, jika memang harus dipasang pemecah gelombang, instansi terkait dapat mengkajinya secara mendalam. Terlebih pemilihan jenis pemecah gelombang yang cocok. Serta, dengan tidak mengganggu jalur bertelurnya penyu di Pulau Derawan.
“Nanti bisa dikaji lagi, misal posisinya di jalur yang tidak dilewati penyu agar tetap bisa lewat,” tuturnya.
Wendie menambahkan, habitat penyu selama ini hanya sebagian kecil saja yang ada di Pulau Derawan. Angka harapan hidupnya pun masih lebih tinggi di pulau lainnya. Untuk berkembang biak masih bisa memanfaatkan pulau sekitar Derawan. Seperti Pulau Sangalaki. Yang memang khusus untuk konservasi penyu, bahkan sudah menjadi spot pariwisata meskipun terbatas.
“Memang kita lihat di Derawan jumlah penyu bertelur kecil sekali, dibanding pulau lain. Misalnya Pulau Sangalaki,” ucapnya.
“Harapannya saat ini penanganan abrasi di Pulau Derawan bisa dilakukan dengan tetap memperhatikan habitat penyu yang ada di sana,” tandasnya. (Mnz/ADV)