SAMARINDA – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menuturkan selama menjalankan program di tahun 2023, terdapat beberapa kendala. Di antaranya, sarana dan prasarana (sapras) pendukung, dan Sumber Daya Manusia (SDM). Jaya menerangkan, untuk sapras pendukung bahwa di beberapa daerah masih terkendala dengan jaringan internet dan listrik.
Persoalan ini menjadi kendala yang menyebabkan kelambatan dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat. “Di daerah terpencil tidak semua puskesmas memiliki listrik, akhirnya semua peralatan itu tidak jalan, sering rusak,” ungkap Jaya, Selasa (21/11/2023).
Kemudian, masih belum maksimalnya jumlah dan distribusi SDM kesehatan di Kaltim. Meskipun telah memenuhi angka minimal jumlah SDM, pihaknya ingin ada penambahan kuota. “Untuk sebagian besar sudah terpenuhi, tapi jumlahnya hanya minimal, tidak bertambah. Seperti di Kabupaten Mahulu (Mahakam Ulu). Di sana dokter spesialisnya belum ada,” ujarnya.
Tambah Jaya, Dinkes Kaltim sendiri ingin adanya peningkatan kemampuan dari SDM itu. Sama dengan akreditasi rumah sakit. Pihaknya ingin meningkatkan tipe kelas rumah sakit. “Di Mahalu rumah sakit yang tipe C belum ada, masih tipe D dengan jumlah dua rumah sakit di sana,” pungkasnya. (ADV/RM)