PASER – Pengembangan wisata terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser. Anggaran sebesar Rp 4 miliar disiapkan untuk tahun depan. Destinasi yang akan dikembangkan ini adalah wisata-wisata prioritas.
Di antaranya adalah Gunung Boga di Desa Luan, Doyam Turu di Desa Lempesu, dan Taman Hutan Raya (Tahura) Latih Petangis. Khususnya, Tahura Latih Petangis merupakan objek destinasi yang terintegrasi dengan unsur edukasi dan wisata alamnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser, Muksin menyatakan, sementara untuk Doyam Turu, hal ini disebabkan juga oleh integrasinya dengan Gunung Embun. Saat ini, sedang dilakukan peningkatan kualitas jalan.
“Apabila jalan antardesa ini terkoneksi dengan baik, jaraknya tidak terlalu jauh. Orang dapat mengunjungi Lempesu dan Gunung Boga sekaligus di Luan,” kata Muksin.
Terkait dengan destinasi yang tak kalah favorit di Kabupaten Paser, yaitu Pantai Pasir Mayang. Muksin menyebut bahwa pengembangannya diserahkan kepada Pemerintah Desa (Pemdes) Pasir Mayang.
“Dikelola oleh Pokdarwis di sana (Pasir Masing). Namun, untuk pengembangannya, kita serahkan kepada desa karena terdapat kendala dalam pengembangan. Objek wisata ini berada dalam lokasi cagar alam,” jelasnya.
Sebagai informasi, jumlah kunjungan wisatawan selama libur Idulfitri 2023 mencapai 17.834 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya mencapai 11.572 orang.
Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama Idulfitri mencapai Rp 16 juta. Muksin menyebutkan bahwa tidak semua destinasi wisata di Bumi Daya Taka dikelola oleh Disporapar.
“Ada yang dikelola oleh desa dan itu masuk dalam PADes (Pendapatan Asli Desa), serta wisata buatan yang dikenakan biaya oleh masyarakat seperti Arema Resort. Di daerah ini terdapat Museum Sadurengas, Doyam Turu, dan kemilau laut Pondong,” pungkas Muksin. (bs)