SAMARINDA – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah di Mahakam Ulu (Mahulu) dijadwalkan berlangsung pada 24 Mei 2025. Dari 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim), Mahulu menjadi satu-satunya daerah yang belum menentukan pemimpin untuk lima tahun mendatang.
Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur, Ananda Emira Moeis, mengajak seluruh masyarakat Mahulu untuk turut serta menyukseskan PSU tersebut dengan menggunakan hak pilih mereka secara bijak.
“Suara rakyat menjadi yang utama dalam menentukan arah pembangunan ke depan. Mahulu perlu bisa menentukan pilihannya, agar pembangunan kelak bisa merata,” ujar Ananda, politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Senin (12/5/2025).
Ia menekankan bahwa setiap suara sangat berharga dan berperan penting dalam menentukan arah kebijakan pembangunan daerah. Terlebih, Mahulu masih menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan infrastruktur, aksesibilitas, pendidikan, hingga layanan kesehatan.
“Kali ini, masyarakatlah yang menentukan arah Mahulu agar tidak menjadi kabupaten yang dianggap tertinggal. Pilih yang memang punya rekam jejak yang jelas serta terbukti peduli terhadap pembangunan daerah,” pesannya.
Dalam PSU Mahulu kali ini, terdapat tiga pasangan calon (paslon) yang akan bertarung memperebutkan kursi kepala daerah, yakni:
1. Yohanes Akun – Y Juan Jenau
2. Novita Bulan – Artya Fathra Marthin
3. Angela Idang Belawan – Suhuk
Ananda pun menutup pernyataannya dengan menegaskan pentingnya peran rakyat dalam proses demokrasi ini.
“Masa depan Mahulu sangat bergantung dari pilihan rakyat hari ini dan akan berdampak hingga lima tahun ke depan,” pungkasnya. (ADV/DPRD/NRD)