SAMARINDA – Setelah ditunjuknya Wakil Wali Kota Samarinda, Rusmadi Wongso, sebagai ketua tim transisi di pemerintahan baru, publik mulai menyoroti urgensi serta kemungkinan adanya kepentingan tertentu dalam pembentukan tim yang sifatnya sementara.
Dari informasi yang didapatkan dari Wakil Gubernur Terpilih, Seno Aji, tim transisi sudah mulai bekerja secara internal dan terdapat tujuh nama yang mengisi kedudukan dalam tim tersebut.
“Ada tujuh nama, nanti divisi-divisinya akan kita kembangkan,” ungkapnya saat dikonfirmasi via telepon seluler, Kamis (13/2/2025).
Menanggapi hal ini, Pengamat Politik dari Universitas Mulawarman, Syaiful Bachtiar, menilai bahwa pembentukan tim transisi berpotensi menjadi ajang bagi-bagi jatah. Menurutnya, mereka yang menduduki jabatan dalam tim tersebut merupakan orang-orang yang berperan dalam kemenangan pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji dalam Pilgub Kaltim.
“Pembentukan tim ini berpotensi menjadi ‘balas jasa’ bagi segelintir orang yang terlibat dalam kemenangan mereka di Pilgub Kaltim,” ujarnya.
Namun, Syaiful juga menyebut bahwa pembentukan tim transisi memang akan disesuaikan dengan kebutuhan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih. Mereka akan bertugas membahas rancangan dan prioritas kebijakan yang nantinya menjadi program kerja pemerintah provinsi ke depan.
“Pengetahuan saya selama ini, durasi kerja tim transisi itu tidak lama,” katanya.
Menurutnya, pembentukan tim transisi seharusnya sudah dimulai sejak masa perpindahan dari Pj Gubernur ke Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih.
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Bachtiar ini mengimbau agar tugas dan fungsi tim transisi harus diperjelas. Ia menyarankan agar pemerintahan baru lebih transparan dalam menentukan komposisi dan peran tim transisi.
“Rudy-Seno harus memperhatikan komposisi anggota yang akan masuk dalam tim transisi pemerintahan baru,” pungkasnya.
Tim transisi memiliki peran besar dalam menjembatani program yang telah dijalankan dengan janji-janji kampanye Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih. Isu kepentingan harus dikesampingkan demi kesuksesan dan kelancaran pemerintahan baru agar janji kampanye tidak sekadar omong kosong belaka.
Penulis: Hadi Winata
Editor: Agus Susanto