SAMARINDA – Anggota Komisi IV Rusman Ya’qub yang mewakili Ketua DPRD Kaltim, Kepala Kesbangpol Sufian Agus yang mewakili Pj Gubernur Kaltim, Ketua MUI Kaltim H.Muhammad Rasyid, dan Ketua PWNU Kaltim Fauzi Bahtar, menhghadiri acara Maulid Nabi Muhammad S.A.W 1445 Hijriah sekaligus peringatan hari Santri Nasional di Kantor PWNU Kaltim Samarinda, Kamis (26/10/2023).
Acara yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kaltim ini, bertujuan mengajarkan cinta kasih sayang, toleransi, dan kedamaian bagi umat Islam. Acara ini juga menjadi momentum untuk mempererat tali ukhuwah islamiyah dan silahturahmi antar umat. Selain itu, acara ini juga menjadi ajang untuk memberikan bantuan paket sembako kepada 500 anak yatim dan kaum dhuafa yang membutuhkan.
Acara Maulid Nabi Muhammad S.A.W dan peringatan hari Santri Nasional ini diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, shalawat badar, ceramah agama, serta penyerahan simbolis bantuan paket sembako kepada kaum yatim piatu dan dhuafa.
Rusman Ya’qub dalam sambutannya mengatakan bahwa umat Islam harus bersatu-padu dalam mempertahankan negara dari ancaman luar maupun dalam. Ia mengapresiasi peran PWNU Kaltim yang selalu tampil terdepan dalam mengajak seluruh komponen bangsa untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan membela negara.
“Ancaman dari negara luar boleh dikatakan relatif tidak ada masalah tetap bagi kita warga Indonesia keharusan kewajiban untuk membela negara. Organinasi ini selalu tampil terdepan untuk bagaimana mengajak seluruh komponen bangsa untuk selalu meningkatkan kewaspadaan untuk selalu membela negara maka itu adalah wajib bagi seluruh warga negara untuk mempertahakan negaranya”, ujar Rusman Ya’qub.
Sementara itu, Sufian Agus yang mewakili Pj Gubernur Kaltim mengatakan bahwa ini adalah momen yang sangat spesial untuk merenungkan tentang ajaran-ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Ia juga berharap bahwa warga NU Kaltim dapat dewasa dalam menyikapi pesta demokrasi yang akan datang dan tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin mengadu domba.
“InsyaAllah warga Nahdlatul sudah sangat dewasa dalam menyikapi pesta demokrasi yang diselenggarakan setiap 5 tahunan yang insyaallah warga Nahdlatul Ulama akan dewasa dalam menyikapi semua aliran-aliran politik yang berkembang dalam menghadapi pesta pemilu saya kira warga Nahdlatul pasti tidak akan terprovokasi dengan pihak”, harap Sufian Agus. (adv/dprdkaltim)