BONTANG – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bontang saat ini rutin menggelar patroli penertiban terkait menjamurnya pengemis di wilayah Kota Bontang.
Kepala Satpol PP Bontang, Ahmad Yani, melalui Kepala Bidang (Kabid) Penegakan Perundang-undang Daerah (PPUD), Arianto, menyampaikan untuk pengemis seperti badut kostum, manusia silver, maupun pengamen yang berada di wilayah Kota Bontang saat terjaring razia dinyatakan 80 persen bukan warga Bontang.
Sesuai dengan laporan masyarakat dan identifikasi anggota di lapangan, untuk badut-badut kostum biasanya sering kali beroperasi di pintu keluar Bontang Citimall (BCM), SPBU, maupun di tempat makan.
Bahkan, rata-rata mereka yang terjaring Satpol PP, saat diminta untuk memperlihatkan kartu identitas atau Kartu Tanda Penduduk (KTP), para pengemis semua merupakan pendatang dari berbagai kota dan daerah.
“Kita ikuti arahan Wali Kota Bontang, untuk zero kemiskinan ekstrem di Kota Bontang, tetapi kenapa banyak badut, manusia silver yang masih berkeliaran, ternyata saat kami jaring mereka bukan warga Kota Bontang,” ucapnya saat dikonfirmasi, Jumat (25/4/2025).
Tidak hanya menjaring pengemis saja, adapun patroli yang akan rutin dilakukan seperti penertiban baliho dengan masa izin yang sudah habis atau tidak berizin. Serta penanganan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) atau Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK).
“Untuk patroli, ada yang rutin ada juga yang lewat OTT. Kami tindaklanjuti berdasarkan dengan laporan masyarakat, baik dari pihak RT, via WhatsApp, dan kanal di 112,” jelasnya.
Adapun contoh mengenai anak sekolah yang membolos di waktu jam belajar, Satpol PP Kota Bontang akan melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari masuknya laporan masyarakat.
“Personel pun kami enggak menentu, untuk patroli rutin biasanya berjumlah delapan orang saja,” ungkapnya.
Pewarta: Dwi S
Editor: Yahya Yabo