TANJUNG REDEB – Dalam persiapan pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 mendatang, jajaran Polres Berau telah menggelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) di Lapangan Pemuda pada 19 September 2023 lalu.
Sispamkota juga sangat diapresiasi Ketua DPRD Berau, Madri Pani. Dikatakannya, Polres Berau secara sigap telah melakukan langkah-langkah persiapan sedini mungkin. Tentunya sangat strategis dalam pengamanan Pemilu yang akan datang.
“Saya mengapresiasi simulasi yang telah dilakukan Polres Berau dan jajarannya. Langkah ini cukup strategis untuk menghadapi Pemilu mendatang,” ucapnya.
Diharapkan Madri, Pemilu tahun depan berjalan dengan lancar dan aman. Serta tidak terjadi sesuatu konflik atau perseteruan baik diantara pendukung partai politik maupun masyarakat itu sendiri.
Dengan adanya Sispamkota diharapkan pengamanan Pemilu dapat terjaga. Persiapan awal ini menjadi langkah persuasif dan sangat profesional sehingga pada penyelenggaraannya bisa lebih kondusif. Terutama dalam mengambil tindakan ataupun langkah ke depannya.
“Sehingga terciptanya kondusifitas suatu daerah dan terjaminnya kedamaian dan kenyamanan bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Berau,” sambungnya.
Selanjutnya, Kapolres Berau, Steyven Jonly Manopo menyampaikan, Sispamkota sebagai gambaran dalam menghadapi Pemilu pada 2024. Yang mana diharapkan situasi aman dalam pelaksanaannya.
“Ini menandakan kesiapan kami Polres Berau serta TNI, untuk mengamankan proses jalannya pesta demokrasi nantinya,” ungkapnya.
Dalam hal ini pihaknya melibatkan dua per tiga dari jumlah anggota Polres Berau. Pun dibantu dengan TNI dan Kodim 0902 Berau serta Batalyon Armed dan Skuadron 13 Serbu.
“Harapan kami selaku aparat hukum bertanggung jawab terhadap keamanan ataupun proses panjang perjalanan Pemilu. Agar terlaksana dengan damai, aman, dan tenteram,” tuturnya.
Deklarasi damai yang telah dilakukan juga diharapkan jangan hanya sekedar formalitas saja. Tapi juga betul-betul dilaksanakan dalam pelaksanaan Pemilu nanti.
Sebelumny Bupati Berau Sri Juniarsih mengatakan, simulasi ini merupakan wujud kesiapan kita bersama dalam pelaksanaan pengamanan Pemilu Serentak 2024 mendatang. Bentuk respon perkembangan lingkungan strategis baik pada tatanan regional, nasional maupun global yang bergerak begitu cepat dan dinamis.
“Suksesnya pelaksanaan Pemilu tersebut bukan hanya dilihat dari tingginya partisipasi pemilih tapi juga kelancaran dan keamanan saat pelaksanaan tahapan pemilu juga menjadi indikator suksesnya pesta demokrasi tersebut,” katanya.
Lanjutnya, yang perlu diantisipasi terhadap potensi kerawanan menjelang dan saat pelaksanaan pemungutan suara yakni sabotase, teror, bom, pengrusakan, pembakaran TPS, kotak dan kartu suara serta sarana prasarana pendukung lainnya, hingga money politic atau serangan fajar.
“Saya mengajak kepada semua pihak untuk tekun dan aktif mengikuti perkembangan situasi serta jangan abai atau menganggap remeh masalah sekecil apapun informasi sangat bermanfaat untuk dikaji,” ajaknya. (Mnz/ADV)