SAMARINDA – Setelah bertahun-tahun terbengkalai, Stadion Palaran akhirnya mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, meresmikan renovasi tahap awal lapangan sepak bola stadion tersebut, Senin (10/2/2025) malam.
Peresmian ini bukan hanya tentang renovasi fisik stadion tetapi juga simbol kebangkitan kembali aset olahraga yang pernah menjadi kebanggaan Kalimantan Timur.
Akmal Malik bahkan menyebutnya sebagai “putri cantik yang tertidur” sebuah metafora tentang potensi besar stadion yang selama ini dibiarkan tidak terkelola dengan baik.
Stadion Palaran atau Stadion Utama Kaltim diresmikan pada 18 Juni 2008 oleh Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Dengan kapasitas sekitar 35 ribu penonton, stadion ini menjadi venue utama Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII pada tahun yang sama.
Tidak hanya itu, stadion ini juga pernah menjadi tempat final dan babak delapan besar Divisi Utama Liga Indonesia 2008 serta laga uji coba Timnas U-19 melawan Pusam U-21 pada 2014.
Namun, seiring waktu gaung kejayaan Stadion Palaran memudar. Kurangnya pemeliharaan dan perhatian membuatnya terbengkalai.
Banyak pihak menyebut stadion ini sebagai “monumen kegagalan” dalam pengelolaan aset daerah terutama karena lokasi yang jauh dari pusat kota dan kurangnya infrastruktur pendukung.
Kini, Pemprov Kaltim bertekad untuk menghidupkan kembali Stadion Palaran. Rehabilitasi tahap awal mencakup pemasangan lampu stadion dan perbaikan rumput lapangan yang diperkirakan akan optimal dalam empat sampai lima bulan ke depan.
“Kita berikhtiar untuk merenovasi Stadion Palaran dan mendapatkan respons luar biasa. Pemerintah pusat merenovasi Stadion Segiri, sementara kita berupaya membangunkan kembali Stadion Palaran,” ujar Akmal Malik.
Menurutnya, Stadion Palaran memiliki keunggulan dibandingkan dua stadion besar lainnya di Kaltim yakni Stadion Batakan di Balikpapan dan Stadion Segiri di Samarinda.
Dengan lahan yang luas dan fasilitas olahraga penunjang yang cukup lengkap, stadion ini diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Samarinda bagian selatan.
Meski tahap awal renovasi telah berjalan, keberlanjutan proyek ini masih memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Akmal Malik meminta DPRD Kaltim untuk mengalokasikan anggaran guna melanjutkan rehabilitasi Stadion Palaran pada 2026.
Kepala Dinas PUPR Pera Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menegaskan inisiatif renovasi ini berasal langsung dari Pj Gubernur Kaltim.
“Harapannya stadion ini bisa kembali dimanfaatkan dan tidak lagi menjadi aset yang terbengkalai,” katanya.
Pewarta: Hanafi
Editor: Yahya Yabo