TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Berau, Sujarwo Arif Widodo, mengingatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk segera mencari alternatif sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna mengurangi ketergantungan pada sektor tambang batu bara.
Menurutnya, meskipun sektor pertambangan batu bara saat ini menjadi kontributor terbesar bagi pendapatan daerah, sumber daya tersebut tidak dapat diperbarui dan suatu saat akan habis.
“Kebergantungan terhadap batu bara harus mulai kita kurangi. Batu bara itu sumber daya yang tidak terbarukan, dan harganya sangat fluktuatif tergantung pasar dunia. Jika terus bergantung, saat sumber ini habis atau harga turun, ekonomi daerah akan terpukul,” ujar Sujarwo.
Ia mendorong Pemkab Berau untuk memaksimalkan potensi PAD dari sektor lain seperti pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan, pariwisata, dan sumber daya alam terbarukan lainnya.
Sujarwo menekankan bahwa pengalaman masa lalu, ketika Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau menurun drastis akibat penurunan harga batu bara, menjadi pelajaran penting.
“Ini adalah peringatan untuk mulai serius mempersiapkan pengganti tambang. Kita perlu memperkuat fondasi ekonomi daerah dengan sektor unggulan lainnya,” tegasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya perencanaan strategis oleh kepala daerah dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengidentifikasi peluang dan membuka keran-keran PAD baru.
“RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) harus menjadi panduan dalam menentukan arah kebijakan. Dengan fokus yang serius pada sektor potensial, saya yakin Berau bisa melepas ketergantungan dari tambang,” tambah Sujarwo.
Ia berharap anggaran daerah dapat digunakan secara efisien dengan menetapkan target yang jelas untuk setiap program pengembangan sektor. Selain itu, kesejahteraan pelaku usaha di sektor-sektor alternatif tersebut juga harus menjadi perhatian.
“Jangan hanya kegiatan rutin atau formalitas. Harus ada target konkret dan hasil yang nyata. Dengan perencanaan yang matang, Berau dapat memastikan pembangunan tetap berkelanjutan meskipun tanpa tambang batu bara,” tutupnya. (Ril)