TANJUNG REDEB – Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah menyebut, kontribusi beberapa perusahaan daerah (Perusda) di Bumi Batiwakkal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Berau masih minim.
Dikatakan Syarifatul, Untuk meningkatkan sumbangsih tersebut diperlukan upaya modernisasi. PAD Berau saat ini belum mencapai target 10 persen dan masih berada di posisi 5,5 persen atau sekira Rp 200 miliar lebih. Padahal APBD Berau tahun 2023 sudah lebih besar dari tahun sebelumnya.
“Ya kalau APBD kita Rp 3,5 triliun, PAD kita Rp 350 miliar. Karena PAD yang ada kan hanya Rp 299 miliar. Jadi memang masih jauh,” ungkapnya.
Makanya, Ia mendorong kontribusi para perusda yang ada di Bumi Batiwakkal pada PAD Berau. Mulai dari manajemen, tata kelola produksi, mekanisme distribusi barang dan jasa, hingga fasilitas pendukung yang terdigitalisasi.
“Jika itu semua sudah siap dilakukan dan monitoring pemerintah kuat, maka PAD bisa masuk dengan baik,” jelasnya.
Disebutnya, semua perusda cukup potensial untuk peningkatan PAD. Diantaranya, Perumda Air Minum Batiwakkal, PT IPB Lati, dan PT HLL. Juga yang terbaru yakni, Perumda Bhakti Praja.
Secara khusus, Syarifatul menyoroti Perumda Bhakti Praja yang saat ini sudah beroperasi. Menurutnya, perumda itu hadir juga bertujuan untuk mendongkrak PAD Berau.
“Kami harap kehadiran perusda yang ada saat ini apat memberi kontribusi yang berarti bagi PAD Berau ke depan. Apalagi Bhakti Praja menjalankan bisnis multi produk,” tandasnya. (Adv/Mnz)
Pewarta: Amnil Izza
Editor: Irfan