SANGATTA– Sejumlah pedagang yang berjualan di Pasar Tumpah maupun di pinggir jalan menolak untuk direlokasi ke tempat yang telah disediakan pemerintah daerah. Mereka khawatir kepindahan tersebut justru akan mengurangi pendapatan mereka.
Pemerintah daerah telah menyediakan lokasi pasar resmi yang dianggap lebih tertata dan tidak mengganggu lalu lintas. Namun, para pedagang menilai apabila masuk berjualan ke Pasar Induk tersebut kurang strategis dan sepi pembeli.
“Sekarang saja kami masih bisa bertahan karena banyak pembeli yang lewat sini. Kalau dipindah ke tempat baru, siapa yang jamin jualan kami tetap laku?,” kata salah seorang pedagang buah, Herman saat ditemui di lokasi.
Selain faktor lokasi, beberapa pedagang mengeluhkan biaya sewa tempat yang dianggap memberatkan. Mereka berharap pemerintah memberikan solusi yang lebih menguntungkan bagi pedagang kecil.
Sementara itu, pihak pemerintah daerah menegaskan relokasi dilakukan demi ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
“Kami memahami kekhawatiran pedagang, tetapi relokasi ini demi kepentingan bersama. Kami akan berupaya menarik pembeli ke lokasi baru,” ujar Kepala Tata Usaha UPT Pasar Induk Sangatta, Ali Yusuf ditemui, Rabu (12/3/2025).
Hingga kini, sebagian besar pedagang masih bertahan di pinggir jalan dan belum menunjukkan tanda-tanda akan pindah.
Terlihat dari pantauan Media Kaltim Network (jaringan Radar Media) di lokasi, pedagang menggelar lapak dagangannya hingga ke badan jalan, menghambat arus lalu lintas. Para pembeli yang memarkir kendaraan secara sembarangan tutur memperburuk situasi. Akibatnya, kadang kemacetan tidak bisa dihindari.
Pewarta: Ramlah
Editor: Yahya Yabo