SANGATTA- Sebanyak 191 guru dari berbagai sekolah di Kutai Timur (Kutim) telah dikuliahkan dalam program peningkatan kompetensi pendidikan inklusi. Program ini bertujuan untuk membekali para pendidik dengan keterampilan dan pengetahuan yang lebih mendalam dalam mengajar siswa berkebutuhan khusus di sekolah umum.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono, langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih ramah dan adaptif bagi semua siswa.
“Kami ingin memastikan setiap anak, tanpa terkecuali mendapatkan hak pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, para guru harus dibekali dengan kemampuan yang sesuai,” ujarnya saat ditemui, Jumat (14/2/2025).
Mulyono menjelaskan di Kutim sendiri hanya ada satu sekolah luar biasa (SLB), itu pun di atas wewenang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim.
Oleh sebab itu, agar setiap sekolah di Kutim mulai dari Pendidikan anak usia dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah menengah pertama (SMP) akan difasilitasi sekolah inklusi.
“Langkah kami, pada tahap awal kami siapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yaitu 191 guru, kami sekolahkan S2 inklusi di Yogyakarta,” sebut Mulyono.
Program ini akan berlangsung selama satu tahun, 191 guru tersebut dikuliahkan sejak tahun 2024 lalu dan diperkirakan akan selesai atau lulus pada November 2025 mendatang. Materi yang diberikan mencakup strategi pembelajaran diferensiasi, pendekatan psikologi pendidikan inklusi, serta teknik adaptasi kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Salah satu peserta yang mengikuti program tersebut mengungkapkan antusiasmenya dalam mengikuti perkuliahan ini. “Ini adalah kesempatan besar bagi kami untuk lebih memahami dan membantu siswa dengan berbagai kebutuhan belajar. Saya yakin program ini akan berdampak positif bagi dunia pendidikan,” kata Damaris yang dihubungi via WhatsApp.
Dengan adanya program ini, diharapkan pendidikan inklusi di Indonesia khususnya di Kutim dapat berkembang lebih baik, serta menciptakan lingkungan belajar yang lebih adil dan setara bagi semua siswa.
Pewarta: Ramlah
Editor: Yahya Yabo