PASER – Pemerintah Kabupaten Paser menegaskan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan melalui program prioritas Paser TUNTAS. Salah satu langkah strategis yang diambil yakni memastikan pendataan masyarakat miskin dilakukan secara akurat dan sesuai indikator yang telah ditetapkan.
Wakil Bupati Paser, Ikhwan Antasari, menginstruksikan kepada seluruh Kepala Desa (Kades) agar berperan aktif dalam mendata warga miskin di wilayahnya masing-masing. Mengingat selama ini terdapat perbedaan signifikan antara data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dengan kondisi riil di lapangan.
“Saya minta Kades bersama BPS melakukan pendataan masyarakat miskin dengan benar. Jangan sampai ada warga yang punya kebun sawit lima hektare tapi terdata sebagai warga miskin,” tegas Ikhwan Antasari, Jumat (9/5/2025).
Selanjutnya, dalam program Paser TUNTAS, Pemkab Paser memiliki 11 program prioritas, salah satunya yakni pengentasan kemiskinan. Program ini mencakup sejumlah inisiatif seperti ‘Ayo Sekolah’ yang bertujuan memberikan pendidikan lanjutan khusus bagi anak-anak dari keluarga nelayan.
“Mereka lulus dapat kembali ke daerah dan membangun daerahnya, tentu hal ini akan berdampak pada taraf hidup masyarakat pesisir,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Pemkab menggandeng Politeknik Pariwisata di Bandung untuk membuka peluang pendidikan bagi masyarakat Kabupaten Paser di sektor pariwisata.
Berbagai bantuan lain seperti pembangunan rumah layak huni serta bantuan untuk sektor perkebunan, pertanian, dan peternakan termasuk dalam program prioritas.
“Kami ingin bantuan-bantuan yang diberikan pemerintah ini tepat sasaran, karenanya perlu kerja sama Kades dengan anggota BPS untuk melakukan pendataan tersebut,” terangnya.
Untuk mencegah manipulasi data, Ikhwan mengusulkan agar warga yang terdata sebagai masyarakat miskin diberi tanda khusus seperti stiker mencolok.
“Hal ini dilakukan untuk mengurangi adanya manipulasi data kemiskinan atau warga yang mengaku miskin,” pungkasnya.
Pewarta: Nash
Editor: Yahya Yabo