spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Wacana Koalisi Besar Pemilu 2024, Partai Gelora Usulkan Nama Koalisi Bersatu

JAKARTA – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia menyambut baik wacana koalisi besar poros KIB dan KIR pada Pemilu 2024 mendatang. Partai Gelora menilai koalisi besar sejalan dengan ide Partai Gelora yang sejak awal menyuarakan perlunya rekonsiliasi nasional dan konsolidasi elit.

“Sudah seharusnya kita kembali bersatu dan menyatukan tekad, bukan memecah belah karena beda pilihan,” kata Sekjen Partai Gelora Indonesia, Mahfuz Sidik, dalam keterangannya, Jumat (7/4).

Menurut Mahfuz, polarisasi politik pada pemilu sebelumnya makin membesar menjelang pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan. Oleh karena itu, koalisi besar yang disebut Koalisi Bersatu sangat diperlukan atas nama kepentingan nasional, bukan atas nama kepentingan partai atau figur personal tertentu.

“Indonesia akan mengalami dampak besar jika terjadi kekacauan global, sebagaimana pengalaman kita menghadapi pandemi Covid-19,” ujar Mahfuz.

Sejak tiga tahun lalu, Partai Gelora telah mendiskusikan ide perlunya rekonsiliasi nasional dan konsolidasi elit ke sejumlah tokoh politik dan pimpinan nasional.

“Jadi, Partai Gelora sangat mendukung ide Koalisi Bersatu demi menyelamatkan Indonesia dari ancaman kekacauan global saat ini,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan lima ketua umum partai pendukung pemerintah saat Silaturahmi Ramadan di kantor DPP PAN, Jakarta, Minggu (2/4).

Lima ketua umum yang hadir adalah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Plt Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono.

Dalam pertemuan kurang lebih dua jam ini, muncul sinyal penggabungan dua koalisi Pemilu 2024. Yaitu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas Golkar, PAN, dan PPP, serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) antara Gerindra dan PKB.

Usai pertemuan, Jokowi mengaku tidak ingin membicarakan peluang penggabungan dua koalisi tersebut. Tetapi, ia mengatakan cocok bila bergabung. “Cocok,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan. (RM)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER