spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Dorong Pertanian Kaltim Gantikan Sektor Migas

SAMARINDA – Sektor pertanian di Kalimantan Timur (Kaltim) mendapat dukungan penuh dari DPRD Kaltim. Empat pimpinan DPRD Kaltim, yaitu Hasanuddin Mas’ud (Ketua), Muhammad Samsun, Seno Aji, dan Sigit Wibowo (Wakil Ketua), sepakat bahwa sektor pertanian harus menjadi primadona di Benua Etam, menggantikan sektor migas (minyak dan gas) yang mulai menurun.

Mereka menilai bahwa sektor pertanian memiliki potensi besar untuk meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian daerah, terutama dengan adanya Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan menambah jumlah penduduk dan kebutuhan makanannya di Pulau Kalimantan.

Pemprov Kaltim sedang mengembangkan pertanian dalam arti luas mencapai 1,32 juta hektare, menambah luasan lahan sebelumnya sekitar 9 juta hektare untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).

Pemprov Kaltim juga telah dikembangkan program rice and food estate di 10 kabupaten dengan luasan areal mencapai 200 ribu hektare dari 320 ribu hektare lahan potensial untuk pengembangan kegiatan pertanian tersebut.

Ketua DPRD Kaltim Hasanuddin Mas’ud mengatakan, sektor pertanian yang berkelanjutan adalah solusi jangka panjang dalam menjaga produksi pangan. “Upaya meningkatkan ketahanan pangan tidak bisa ditawar lagi,” ujarnya.

Sementara Seno Aji menyambut baik inisiatif Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dan pasangannya Rendi Solihin yang meletakkan sektor pertanian Kukar sebagai lumbung pangan IKN. “Saya mendukung sektor pertanian menjadi primadona,” katanya.

Sigit Wibowo, yang merupakan Politisi Partai PAN, menekankan pentingnya menciptakan pertanian modern di Kaltim. “Kaltim perlu fokus ke sektor ini. Pertanian modern,” ucapnya.

Muhammad Samsun menambahkan, para wakil rakyat di “Karang Paci” rata-rata tidak keberatan jika sektor pertanian menjadi andalan di masa depan. Ia berharap, Pemprov Kaltim bisa manfaatkan peluang ini untuk hadirkan pemenuhan pangan yang mandiri dan berkualitas. “Kami juga harap, sektor pertanian bisa beri kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian daerah,” kata Samsun.

Menurut data Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kaltim tahun 2018, luas lahan pertanian Kaltim mencapai 9.972.777,4 hektare dari luas total wilayah Kecamatan mencapai 14.156.489 hektar. Angka tersebut terdiri atas lahan sawah mencapai 93.045,5 hektare dan lahan bukan sawah mencapai 9.879.730,9 hektare.

Sementara data produksi tanaman pangan di Kaltim tahun 2016-2020 meliputi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, dan ubi jalar. Adapu data statistik tanaman pangan di Kaltim tahun 2018-2022 meliputi luas tanam, luas panen, produksi, dan produktivitas padi dan palawija. (ADV/RM)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BERITA POPULER