spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Tok, Perubahan APBD 2024 kutim disetujui

SANGATTA – Dalam Rapat Paripurna IV Masa Persidangan I DPRD Kutai Timur (Kutim) yang berlangsung Kamis, 18 September 2024, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim menyetujui Rancangan Perubahan APBD 2024 yang diusulkan oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman.

Namun, persetujuan tersebut diberikan dengan sejumlah “catatan” yang menekankan pentingnya perbaikan dalam penyerapan anggaran dan pelaksanaan pembangunan di daerah.

Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Sementara DPRD Kutim, Sayid Anjas, dihadiri oleh 21 anggota dewan dan perwakilan Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, termasuk Asisten Administrasi Umum Sekretaris Kabupaten, Sudirman Latief. Kehadiran pejabat perangkat daerah menunjukkan urgensi dari pembahasan ini mengingat perubahan APBD yang diajukan mengalami kenaikan yang signifikan.

Usulan perubahan APBD 2024 menambah anggaran dari Rp9,148 triliun menjadi Rp13,066 triliun, mengalami peningkatan sebesar Rp3,918 triliun. Kenaikan ini didorong oleh kebutuhan pembangunan yang semakin mendesak dan kondisi ekonomi yang memerlukan penyesuaian. Meskipun disetujui, beberapa fraksi memberikan catatan penting terkait implementasi anggaran tersebut.

Seluruh fraksi di DPRD Kutim, termasuk PKS, Golkar, PPP, NasDem, Demokrat, Fraksi Gelora Amanat Perjuangan (F-GAP), dan Fraksi Persatuan Indonesia Raya (F-PIR), sepakat bahwa perubahan ini diperlukan. Namun, perhatian mereka tertuju pada rendahnya penyerapan anggaran hingga pertengahan tahun 2024. Dari alokasi anggaran sebesar Rp9,123 triliun, hanya 20,25 persen atau sekitar Rp1,847 triliun yang terserap hingga Triwulan II. Hal ini dipandang sebagai tantangan serius yang dapat menghambat pencapaian target pembangunan di Kutim.

Joni, juru bicara Fraksi PPP, menyoroti bahwa lambatnya penyerapan anggaran berdampak langsung pada program-program pembangunan, terutama yang berkaitan dengan belanja barang dan modal.

“Belanja barang dan belanja modal yang memengaruhi kesejahteraan masyarakat harus menjadi prioritas. Penyerapan anggaran harus sejalan dengan kualitas belanja tersebut,” ujarnya.

Fraksi NasDem juga menegaskan pentingnya pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Kutim. Sebagai daerah yang luas, ketimpangan antara pusat kota dan wilayah terpencil harus diminimalisir dengan alokasi anggaran yang tepat. (mk/rm)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img