BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang telah berhasil mengatasi permasalahan banjir secara bertahap, yang telah mencapai 60 persen sejak dimulai pada 2021 lalu.
Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang, anggaran yang telah dialokasikan untuk penanganan banjir mencapai Rp 441 miliar. Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Bontang serta bantuan keuangan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim).
Kepala Dinas PUPRK Bontang, Edy Prabowo, menyampaikan bahwa sebagian besar anggaran tersebut digunakan untuk merevitalisasi aliran sungai dan memperbaiki drainase di sepanjang jalan yang sering mengalami banjir.
“Ini semua berdasarkan hasil pemantauan kami, dan alhamdulillah potensi banjir di wilayah Kota Bontang sudah berkurang sekitar 60 persen,” ucapnya saat diwawancarai, Senin (21/10/2024).
Penanganan banjir dapat dilihat di sepanjang aliran Sungai Bontang, mulai dari samping Kantor Kelurahan Gunung Elai hingga ke Jalan Ahmad Yani, Gunung Sari. Daerah tersebut dulunya menjadi langganan banjir, namun dalam beberapa tahun terakhir banjir di wilayah tersebut semakin berkurang.
Namun, Edy juga menyatakan bahwa beberapa titik di wilayah tertentu masih rawan banjir. Hal ini disebabkan oleh tantangan dalam menahan aliran air dari hulu dan pasang surut air laut.
“Proyek pengerjaan di daerah aliran Sungai Dahlia masih berlangsung dan diperkirakan akan selesai pada akhir 2024,” paparnya.
Pemkot Bontang juga mempersiapkan pembangunan Waduk Kanaan tahun ini. Waduk tersebut diharapkan dapat berfungsi maksimal untuk menampung air dari hulu, terutama saat air laut sedang pasang di hilir Sungai Bontang.
“Saat ini kami masih mempersiapkan pembangunan Waduk Kanaan. Insyaallah, nantinya waduk ini akan membantu menampung air dari hulu dan mengurangi banjir di wilayah hilir Sungai Bontang,” jelasnya.
Sebagai informasi, rincian anggaran APBD Bontang untuk penanganan banjir pada 2022 sebesar Rp 32 miliar, pada 2023 sebesar Rp 104 miliar, dan pada 2024 sebesar Rp 212 miliar. Bantuan dari APBD Provinsi Kaltim pada 2022 sebesar Rp 19 miliar dan pada 2024 sebesar Rp 74 miliar. (Dwi/Adv)
