Balikpapan – Pada Selasa (18/7/2023), DPRD Kota Balikpapan melaksanakan peninjauan di perumahan Griya Permata Asri (GPA) yang berlokasi di RT 52 Kelurahan Gunung Bahagia, Balikpapan Selatan. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengatasi keluhan warga terkait permasalahan genangan air yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama.
“Bahkan sudah 5 kali pertemuan tapi tanpa hasil, dan alhamdulillah hari ini membuahkan hasil,” ujar Wakil Ketua II dan sekaligus Koordinator Komisi III DPRD Balikpapan Sabaruddin Panrecale, usai menggelar pertemuan antarwarga, pihak pengembang dan pemerintah kota.
Lebih lanjut Sabaruddin menjelaskan, solusi demi solusi terus dipikirkan secara musyawarah dalam pertemuan, hingga akhirnya kedua belah pihak yang dalam 5 pertemuan itu menuruti ego masing-masing akhirnya melunak.
Hingga diputuskan pimpinan mediasi yakni Sabaruddin yang disaksikan masyarakat yang terdampak, baik dari perumahan GPA maupun Daun Village untuk bersama-sama turun tangan mengatasi permasalahan tersebut.
“Dan itu akan difasilitasi oleh Pemkot Balikpapan,” jelasnya.
Dalam hal ini, baik dari DPRD dan Pemkot Balikpapan akan bersama-sama mengawasi kedua belah pihak untuk menuntaskan masalah banjir yang merendam 7 perumahan warga.
Namun, dalam menuntaskan permasalahan itu kedua belah pihak perumahan diberikan deadline selama satu pekan yang terhitung mulai besok, Rabu (19/7/2023).
“Kalau itu tidak ada langkah-langkah yang diambil oleh kedua belah pihak, Pemerintah memutuskan akan mengevaluasi izin-izin kedua belah pihak pengembang,” tambahnya.
Setelah masalah ini tuntas, lanjut dia akan ada rekomendasi dari Disperkim kemudian ditunjukkan kepada dinas teknis melalui PU yang akan merekomendasikan untuk wajib membikin bendali.
“Kami minta tadi kesepakatan bahwa kedua belah pihak pengembang ini masing-masing ada bendali yang akan dibangun,” ujar Sabaruddin lagi.
Sabaruddin menegaskan, polemik di Griya Permata Asri dan Daun Village ini harus menjadi contoh bagi pengembang lainya di Kota Balikpapan.
“Karena kebanyakan pengembang mengaplikasikan bendali tapi di lapangan tidak sesuai hasil, nah ini kami evaluasi peringatan kepada semua pengembang,” tutupnya.(Rm)