BONTANG – Diskop UKMP, Kabag Perekonomian Sumber Daya Alam, Sekretaris Daerah (Sekda), dan pihak kepolisian melakukan pemantauan terhadap agen gas LPG 3kg dan pangkalan-pangkalan di Kota Bontang.
Pemantauan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap dugaan kelangkaan gas LPG 3kg yang terjadi dalam sepekan terakhir.
Salah satu agen yang dipantau adalah PT Pantai Subur, Loktuan, yang memiliki tanggung jawab atas 38 pangkalan di Kota Bontang.
Admin agen Pantai Subur Hernisa mengatakan untuk pasokan gas LPG dari Pertamina ke agen Pantai Subur sebanyak 2.200 hingga 2.800 tabung gas per hari. Untuk distribusi sendiri ke pangkalan tidak mengalami kenaikan.
“Agen tidak boleh mengecer, hanya boleh menyalurkan ke pangkalan,” kata Hernisa.
Sementara penyebab kelangkaan dikarenakan hanya karena keterlambatan pengiriman dan pengisian di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SBPE) Samarinda dan Sangkulirang beberapa waktu lalu.
Hal ini dijelaskan Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Sekda Bontang, Moch Arif Rochman bahwa penyebab terjadinya kelangkaan disebabkan tidak adanya pengiriman pada saat hari raya Iduladha dan pada saat libur tanggal merah. Selain itu penyebab lainnya, ia katakan bahwa sebelumnya ada antrian di SPBE selama dua hingga tiga hari.
“Kadang-kadang agen yang mengambil dari Bontang ke SPBE ada antrean, kita harapkan dua tiga hari ini sudah normal. Karena kalau dari sisi penimbunan kecil kemungkinan karena akan ada potensi kebocoran bagi pedagang akan merugi,” kata Arif saat pemantauan, Kamis (6/7/2023).
Ia melanjutkan, penyebab kemungkinan kelangkaan dari imbas pada saat libur hari raya dan pada saat pengiriman tabung gas.
“Secara umum pengiriman tidak ada masalah dan dari sisi jumlah tidak ada masalah. Masyarakat jangan panik membeli secara berlebihan,” kata Arif.
Abdullah pemilik pangkalan LPG Rusma di Loktuan mengatakan pangkalannya mendata setiap pembeli gas LPG 3kg. Di mana setiap pelaku usaha hanya diberi jatah 2 tabung dalam sepekan.
“Kalau masyarakat sini sesuai saja. Kita data dan terapkan pembelian satu KTP satu tabung,” kata Abdullah.
Ia melanjutkan bahwa jatah dari agen ke pangkalan hanya diberikan sebanyak 50 sampai 100 tabung per hari dengan izin dari agen langsung. Ia juga mengatakan masyarakat sulit mendapatkan gas bisa terjadi karena distribusi dari SPBE lambat sehingga suplai kurang hingga aturan tanggal merah atau libur tidak ada pengiriman atau suplai tabung gas.
“Kalau per bulan dibatasi hanya 2.000 tabung, tidak boleh lebih. Kalau per harinya hanya bisa 50 atau 70 tabung. Bisa 100 tabung kalau dari agennya yang memberikan. Salah satu alasan sulitnya tabung gas karena pemakaian gas masyarakat meningkat,” jelasnya.
Hal senada diungkapkan Rohani pemilik pangkalan gas LPG 3 Kg Adaruddin mengatakan telah menerapkan skema pembelian tabung gas 1 KK satu tabung kepada masyarakat.(Rm)